Memandang Hujan Yang Kau Pinjamkan Tiba-tiba
Sempat Kau Bertanya Dengan Suara Pelan Yang Hampir Tak Terdengar
"Kapan Kau Kembalikan?"
Aku Hanya Diam Saja Sambil Menikmati Basahmu
Namun Selesai Hujan Baru Aku Mengerti
"Kau Meminjamkannya Terlalu Cepat!"
Belum Banyak Manfaatnya Dirasakan Oleh "Aku, Kau dan Kita"
Perlahan Aku Mengambil Tanah Yang Telah Bersatu Dengan Air
Padu Memang..Tapi Tak Sepadu Hatimu Yang Tersimpan Kemarau................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar