Lagi Kata Beku Susah Mencair
Padahal Sudah Kutumpahkan Panas
Kubawa Merahnya Merah
Padamu Kutumpahkan Renyah
Biar Kata
Jadi Kata Kata
Tetap Saja
Batu Tiba
Lagi Kata Beku Susah Mencair
Padahal Sudah Kutumpahkan Panas
Kubawa Merahnya Merah
Padamu Kutumpahkan Renyah
Biar Kata
Jadi Kata Kata
Tetap Saja
Batu Tiba
Pada Bias Batas Pagi
Malam Yang Kini Hilang
Pada Runut Tak Berbunyi
Yang Ada Hanya Suara Angin
Yang Ada Hanya Suara Kitab Terbakar
Tik Tok Tik Tok
Malam Tiba
Tik Tok Tik Tok
Kasak Kusuk
Tik Tok Tik Tok
Meracau
Tik Tok Tik Tok
Gila
Biarkan Saja
Biarkan Saja Mengejakulasi Sesukanya
Tak Juga Jadi Tak Apa
Biarkan Telapak Itu Menggenggam Kerikil
Lalu Sakitnya Menghantam Hati
Biarkan Tapak Menjejak
Meninggalkan Bekas Terpatri
Biarkan Kata Jadi Puisi
Sebab Nyali Sampai Mati
Biarkan Jadi Anjing
Biarkan Jadi Sampah
Masa Lalu
Biarkan Terkubur
Karena Kepalan Meninju Masa Depan
(Tak Mati)
Tercatat Atau Tidak
Dalam Laman Mimpi Taman
Tercatat Atau Tidak
Kita Memulainya Melalui Ruh Yang Ditiupkan
Tercatat Atau Tidak
Hidup Di Dunia Dengan Segala Perbuatan
Tercatat Atau Tidak
Berat Bersih Penimbangan
Tercatat Atau Tidak
Hayal Sempurna Atau Neraka
(Berputar Itu Saja Pada Kita)
Dan Melampaui Semua Batas
Entah Itu Dibagian Otak Yang Mana
Kurasa Kita Merasakan Satu Tempat
Pada Kesamaan Yang Sama
Di Sebuah Lorong
Kita Sama-sama Tertawa
Pada Pecahan Kaca Botol
Yang Masih Menancap
(Pada Siapa)
Setelah Lalu Biarkan Dia Memberi Tanda Dalam Setiap Sesuatu Yang Kau Baca
Lalu Biarkan Terhapus Jika Semua Kau Ingin Hapus\
Sebuah Cerita Akan Hilang Dan Menghasilkan Cerita Lalu
Kau Tak Usah Takut
Dunia Lalu Bukan Dunia Esok
Tapi Pijakan "Bual" Setelah Mabuk
Kau Masih Mengingatku Padahal Pada Angka & Waktu Yang Sama Kita Pernah Saling Mendebat Kisah Kosong
Maaf Jika Membuatku Berasa Kepala Keras (Padahal Kudengar Gumamanmu Berbicara "Kau Keras Kepala")
Memang Duniaku & Duniamu Absurd Tapi Tidakkah Disadari Pertikaian Hati Kecil Membuat Darah Bermuara Tak Tentu (Terhenyak Jujur Mungilmu)
Maaf..Aku Juga Rasa
Kopi Ini Sedikit Kental
Seandainya Malam Jadi Tiada
Apakah Waktu Akan Terpotong?
Lalu Matahari Esok Kau Temui Pucat
Ketika Waktu Berhasil Jadi Makian Basi
Apakah Kita Menciptakan Ruang Yang Sama?
Hati Ini Sudah Terkunci Oleh Serpihan Luka Kecil Yang Makin Parah
Tak Usah Mengingat Apapun Karena Aku,Kau Dan Dia Melewati Jalan Pulang Masing-masing Yang Berbeda
Katakan Dengan Pelan
Setiap Janji Masih Bisa Tidak Ditepati
Katakan Dengan Keras
Jika Masih Punya Mimpi
Katakan Dengan Pelan
Jika Masih Terasa Hanya Dihati
Katakan Dengan Keras
Kebenaran Masih Punya Nyali
Dan Aku Akan Katakan
Seberani Kau Mengatakan
Dia Mencintai Malam
Saat Angin Berhenti Berjanji
Dia Mencintai Malam
Lalu Menghabiskannya Sendiri
Dia Mencintai Malam
Memeras Sendiri Busa Tubuhnya
Dia Mencintai Malam
Hingga Habis Diulur Pagi
Aku Mendengarkannya Saja
Lalu Beberapa Orang Anak Melemparimu Batu
Kau Masih Berkata
"Kau Tau Maaf Itu Baik"
Aku Lalu Menghajarmu
Biar Selesai Perkara Sudah
Apa Kau Masih Berkata
"Kau Tau Maaf Itu Baik"
Mengendap Dibalik Sudut Yang Memerdekakan Malam
Malam Yang Panas
Malam Yang Hampir Mati
Diam
Sepi
Tak Sempat Mendengar Suara Apapun
Jangan Pernah Menoleh Pada Dinding
Karena Coretan Tanda Pergi Itu Hampir Buram
Tak Terlihat Jelas
Kabur
Andai Masih Setebal Dahulu
Mungkin Angkatan Bedil Ini Terasa Berisi
Mematikan Setiap Hati Yang Terjaga
Dari Tidur
Memandang Hujan Yang Kau Pinjamkan Tiba-tiba
Sempat Kau Bertanya Dengan Suara Pelan Yang Hampir Tak Terdengar
"Kapan Kau Kembalikan?"
Aku Hanya Diam Saja Sambil Menikmati Basahmu
Namun Selesai Hujan Baru Aku Mengerti
"Kau Meminjamkannya Terlalu Cepat!"
Belum Banyak Manfaatnya Dirasakan Oleh "Aku, Kau dan Kita"
Perlahan Aku Mengambil Tanah Yang Telah Bersatu Dengan Air
Padu Memang..Tapi Tak Sepadu Hatimu Yang Tersimpan Kemarau................