Salam Budaya

"Menulis Sampai Habis"

Minggu, 28 Desember 2008

Reinha


Entah Sedari Kapan Kabut Itu Mulai Mengental Hingga Kemudian Berarak Ke Bebukitan Diantara Gelagat Jarum2 Gerimis Yang Tengah Menari Meludahi Senja Ada Sesuatu Yang Membuat Malam Ini Terpaut Terlalu Lama Dengan Pagi Tampaknya.. Tentang dirimu-kah itu? Dimana Mata Dibawah Kaki2 Bulan Sekalipun Tak Tampak Berbola Hitam Lalu Perasaan Macam Apa Yang Terbakar itu? Perlahan Aku Merayu Kematian Yang Berkisar di Gairah Jantungmu Menggapai Setiap Desir2 Rindu Lewat Setitik Air Yang Membatu di Pelupuk Mata Kau Tetap Tenanglah...Jiwa Masih Kau Genggam Tak Enyah Kemanapun dan Tak Ingin Berharap Apapun Sebanyak Serpihan Bintang di Depan Cermin Retak Bawakan Semua Cinta Ke depanku Dan Kau Tak Butuh Kardus Rentangkan Saja Telapak Tanganmu Karna Sebesar Itulah Cintamu Betapa Kau Tak Pernah Sadari Itu Bukan? Dalam Setiap Pijakan Yang Berderak Itulah Dimana Aku Mulai Lelah Untuk Berdongeng Tentang Angin, Tentang batu, ataupun Tentang "AKU" Benarkah Memang Ada Ruang2 di Rongga Dada Kita? Maka Bicarakan Saja Setiap Apa Yang Mengalir Kemudian Aku Akan Mati Tenang Disini

2 komentar:

  1. boleh tahu ini lokasinya dimana, photonya indah sekali berikut jembatannya

    BalasHapus
  2. Magelang Jawa Tengah Waktu Dapat Tugas Jadi Kameramen N Foto gr

    BalasHapus